Friday, April 27, 2007
Mulailah hari ini
Pikiran kita seringkali dijejali dengan penyesalan masa lalu dan kekhawatiran masa depan. Kita memang perlu mengambil pelajaran dari masa lalu dan merencanakan masa depan. Akan tetapi setelah itu, lebih baik memfokuskan diri pada hari ini dengan melakukan aktivitas yang penting. Karena hari ini akan menentukan masa depan dan hari ini pula akan menjadi masa lalu di kemudian hari.
Monday, April 23, 2007
Memberi dan menerima
Pada saat kita memberi sesuatu kepada orang lain apapun bentukknya sebenarnya kita telah menerima. Apa yang kita terima? Yang kita terima adalah keheningan pikiran, hilangnya rasa stress, dan keindahan dunia. Syaratnya adalah pemberian itu harus tulus, tanpa pamerih apapun, dan tidak memberitahukan pemberian tersebut kepada siapapun.
Sunday, April 22, 2007
Mawar berduri
Dari pada kita mengeluh mengapa mawar itu berduri, sebaiknya kita bersyukur bahwa duri itu memiliki mawar.
Ketidakadilan kehidupan
Ketidakadilan kehidupan yang dirasakan oleh sebagian orang karena dia hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan mengabaikan bagaimana hukum alam bekerja. Yang terjadi adalah yang semestinya.
Siapa yang mesti disalahkan
Orang bijak lebih sering menyalahkan dirinya sendiri, sedangakn orang bodoh biasanya menyalahkan orang lain.
Bila kehidupan diibaratkan makan pisang
Bila kehidupan ini diibaratkan seperti makan pisang, yang terpenting bukannya pisangnya cepat habis, melainkan bagaimana kita bisa menikmati setiap gigitan dan kunyahan pisang itu.
Kesalahan berpikir
Kita lebih sering memikirkan apa yang kita belum punya dari pada apa yang telah kita miliki. Ini merupakan sumber dari ketidaktentraman hidup.
Tidak ada kebetulan dalam dunia ini
Tidak ada kebetulan dalam dunia ini. Yang ada hanyalah rangkainan peristiwa lengkap dengan makna-maknanya. Kejadian aneh yang kita alami lebih karena kurangnya pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman kita tentang arti kehidupan.
Friday, April 20, 2007
Hidup ini bukan panggung sandiwara
Hidup ini sebenarnya bukanlah panggung sandiwara, melainkan gelanggang olahraga. Kalau pada panggung sandiwara, semua watak pemain, jalan cerita, dan akhir dari cerita tersebut ditentukan oleh sang penulis sekenario, akan tetapi pada gelanggang olahraga, gaya pemain, jalannya permainan, dan akhir dari permainan tersebut bukan ditentukan oleh wasit atau juri, melainkan ditentukan oleh pemainnya sendiri. Demikian juga halnya dengan hidup ini, perjalanan hidup dan nasib hidup kita ditentukan oleh kita sendiri berdasarkan hukum alam, hukum karma, dan hukum sebab akibat seperti role of the game pada permainan yang diciptakan olehNya.
Subscribe to:
Posts (Atom)